Selamat dan berbahagialah



Tulisan ini pada awalnya saya posting dicatatan facebook pada 25 Maret 2011, waktu itu kebetulan banyak teman-teman dan sahabat yang menikah, kini 4 tahun setelah tulisan itu saya posting saya harus merenungkannya kembali untuk saya sendiri sekaligus kalau memang pantas memberi selamat untuk diri sendiri.

Selamat kepada sahabat yang telah menemukan tambatan hatinya, pencarian itu akhirnya menemukan titik temu pada satu waktu yang kita sebenarnya tak tahu, namun takdir menemukan dirimu dan dirinya dalam satu pertemuan yang sederhana sekaligus ajaib, dua hati saling tarik bagai dua kutub magnet.

Pertemuan itu telah tertulis sebelum segalanya ada, di Laukhul Makhfudz tempat dimana takdir semesta tertulis. Lalu langkah-langkahmu menemukannya hanyalah perwujudan dari takdir itu, namun segala usahamu itu sekaligus adalah do’a dimana takdir terbaiklah yang menyertaimu. Maka bersyukurlah sebab yang terbaiklah pendampingmu kini sekaligus nanti.

Selamat kepada sahabat yang akan menempuh hidup baru, hari-harimu tak akan lagi seperti dulu, akan ada seseorang yang selalu menemanimu, menguatkanmu, memberimu semangat, dan menjaga api harapan. Namun bagaimanapun dia tetap bukan seorang yang sempurna dia akan  bergantung padamu, merepotkanmu, dan sesekali menjengkelkanmu.


Sahabat pernikahan bukanlah sekedar tentang bertemunya dua manusia, lebih dari itu pernikahan adalah Mitsaqon Gholidzo begitulah disebutkan dalam Al Qur’an, sebuah perjanjian yang berat, perjanjian yang teguh, perjanjian yang agung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garis Pertemuan Laut dan Langit

Pendapat mereka tentang sekolah

Hotpant