Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Muhasabah Tahun Baru

Hari berganti tahun berjalan, 2013 telah berlalu, jejak-jejak yang bisa tersapu angin atau bisa juga diabadikan menjadi kenangan yang selalu terkenang.  Peribahasa lama mengatakan waktu adalah pedang dan aku merasa tidak begitu pandai memainkan pedang, berbagai kesempatan kulewatkan, banyak waktu luang terbuang, kata “nanti” menjadi candu yang memabukkan untuk terus menunda-nunda pekerjaan, seluruh tubuhku penuh luka, terluka oleh pedang waktu yang tak pandai kumainkan. Harusnya banyak hal yang bisa kuraih ditahun 2013 andai saja mau sedikit berkeringat, mau mengkerutkan kening untuk berpikir lebih keras, juga mau berjalan lebih jauh. Tapi tak   ada yang perlu disesali, merubah keadaan tak bisa hanya dengan penyesalan, harus dengan perbuatan. Kini saatnya menatap masa depan, 2014 adalah lembaran baru, harus ada kisah-kisah baru yang lebih segar, harus bisa merancang kembali cita-cita lama yang tertunda, tangga hidup harus lebih tinggi dinaiki. SEMANGAT !

Akhir Tahun

Tutup buku lama dengan Alhamdulillah Buka buku baru dengan Bismillah

Garis Pertemuan Laut dan Langit

Pernahkah kau lihat garis pertemuan laut dan langit, jika belum maka kepantailah maka kau akan lihat jelas bahwa sebenarnya laut menyatu dengan langit, itulah juga mengapa kita lihat ada bintang dilangit pun juga kita lihat ada bintang dilaut, itu karena laut dan langit memang menyatu. Fakta itu telah begitu lama ditutupi oleh para saintis, yang mengatakan bahwa bumi ini bulat dan bagian dari tata surya yang begitu luas, dan langit biru itu hanya batas dari pandangan kita, bintang yang berkerlap-kerlip itu sebenarnya adalah asteroid, planet-planet, satelit-satelit, dan istilah-istilah lain yang mereka gunakan untuk menutupi fakta bahwa laut dan langit menyatu. Jika kau belum juga yakin akan kata-kataku cobalah tanyakan pada para pelaut purba yang belum mengenal sains sehingga mereka masih jernih dalam melihat laut, mereka akan menceritakan padamu bagaimana laut dan langit menyatu dalam satu pertemuan yang ajaib. Air dan ruang hampa bertemu dan saling bertukar kekayaan yang dik

Sejarah Palsu

Sudah jauh-jauh hari Ibnu Khaldun dalam bukunya Al Muqoddimah mengingatkan untuk membaca secara kritis sejarah, sebab sejarah yang telah tertulis seringkali disusupi kepentingan penguasa, lalu sejarah yang telah disusupi kepentingan itu diajarkan dari generasi kegenerasi tanpa diteliti kebenarannya, sehingga yang tersebar bukannya kebenaran namun kebohongan.   Pada tahun 1965 Cindy Adams seorang wartawan Amerika menerbitkan Biografi Bung Karno Sukarno An Autobiography As Told To Cindy Adams , edisi asli dari buku itu berbahasa Inggris, baru pada tahun 1966 terbit edisi terjemah berbahasa Indonesia Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia . Biografi itu satu-satunya buku Bung Karno yang diijinkan beredar pada masa Orde Baru dan beberapa kali mengalami cetak ulang. Biografi terjemahan yang telah beredar selama puluhan tahun itu dianggap merupakan terjemahan otentik dari tulisan Cindy Adams dan menjadi acuan setiap orang yang ingin mengetahui sejarah hidup Sukarno. 

Maaf

Maaf karena aku hanya bisa menjumpaimu lewat kata, mestinya kita bisa bertatap muka barang sejenak membuang sedikit keangkuhan dan saling mengucap maaf lewat lisan bukan lewat tulisan. Maaf karena aku hanya bisa mengucapkan maaf lewat tulisan bukan lewat lisan, menjadikan sesuatu yang harusnya personal dan bahkan sakral menjadi terkesan urakan bahkan asal-asalan, entah apakah ini dapat disebut sebagai silaturahim, kalaupun mungkin anggap saja ini silaturahim namun aku kok sepertinya merasa ada yang kurang, aku tak bisa melihat senyummu. Maaf karena aku tak bisa menjumpai kalian satu persatu, bukan karena aku sibuk, namun ini karena dominasi ego “bukankah harusnya kalian yang datang ketempatku !” begitulah teriakan egoku dengan angkuh, dalam hari yang fitri inipun ternyata aku belum mampu menyingkirkan keakuanku. Maaf karena aku tak pernah mengucapkan maaf pada hari-hari biasa, pada hari-hari dimana caci maki dan iri hati menjadi seperti tradisi yang tak disadari,

Ramadhan dinegeriku

Alangkah indah Ramadhan dineg e riku, perempuan-perempuan berlomba-lomba menutup aurat mereka dengan jilbab-jilbab panjang menjuntai, para pria melapas blue jeans lalu memakai sarung dan peci, dengan senyum ceria mereka bersama-sama pergi kemasjid. Dalam hati aku berharap semoga keindahan ini tidak hanya dibulan Ramadhan. Alangkah damainya Ramadhan dineg e riku, masing-masing kelompok memulai juga mengakhiri bulan Ramadhan sesuai keyakinan mereka masing-masing, pemerintah memang mengumumkan secara resmi awal dan akhir bulan Ramadhan namun mereka tidak pernah memaksa seluruh rakyatnya untuk sama seperti pemerintah. Dalam hati aku juga berharap agar kelompok minoritas seperti Syi’ah dan Ahmadiyah juga mendapatkan kedamaian dinegeri ini. Alangkah khusyuknya Ramadhan dineg e riku, warung-warung makan tutup disiang hari, tempat-tempat hiburan tutup selama sebulan penuh, para wanita penghibur libur. Dalam hati aku berharap agar tutup dan liburnya mereka bukan karena dipaksa. 

Jodoh

Jodoh itu bukan tentang perhitungan untung rugi, tidak ada rumus matematika yang cukup canggih untuk memecahkan permasalan jodoh, semuanya murni masalah hati, kedatangannya mirip intuisi bukan semacam pengetahuan yang dipelajari. Jadi kadang kalau memang sudah jodoh tidak perlu alasan apapun, begitupun sebaliknya kalau belum jodoh juga tidak perlu ada alasan apapun, sebab hanya paradigma positivistik yang butuh alasan rasional sementara paradigma hati hanya perlu satunya perasaan. Mungkin karena itu pula Qays dan Laila rela menjadi gila karena mereka tidak bisa bersama, Romeo dan Juliet lebih memilih mati bersama dari pada hidup namun terpisah, Ibuku lebih memilih menjanda karena percaya suatu hari nanti dialam lain akan kembali bersama Ayah, apa yang meraka lakukan terlihat ironis bagi yang memandangnya dari hitung-hitungan matematika namun tidak bagi yang memahami kekuatan cinta dan hati.