Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Bosen nonton berita

Belakangan ini saya jadi agak bosen nonton berita, sebabnya adalah dua stasiun televisi swasta yang telah lama mendeklarasikan dirinya sebagai stasiun berita dengan tanpa malu-malu pada perhelatan pilpres kali ini menjadi media kampanye masing-masing calon, akibatnya berita yang tersaji dikedua media itu tidak berimbang dan bahkan cenderung lebay dalam membela calonnya dan menjatuhkan lawannya. Jika ada masalah sedikit dikubu Prabowo-Hatta pihak Metro TV akan membesar-besarkannya sebaliknya jika ada masalah sedikit dikubu Jokowi-JK giliran TV One yang membesar-besarkannya, jika ada dukungan sedikit dikubu Prabowo-Hatta maka TV One akan menyiarkannya menjadi berita besar begitu juga jika ada dukungan sedikit dikubu Jokowi-JK maka Metro TV yang akan menjadikannya berita besar. Idealisme jurnalistik telah hilang digantikan pragmatisme politik, menyebalkan. Jurnalisme yang harusnya menjadi pilar demokrasi malah menjadi alat propaganda bagi para calon presiden, saya jadi ingat s

Bingung pilih capres

Pada pileg kemarin saya kebingungan mau pilih caleg, sekarang saya juga bingung mau pilih capres, padahal capres cuma ada dua, bandingkan dengan caleg yang puluhan sampai ratusan tiap dapilnya, jadi wajar kalau banyak orang bingung mau pilih calegnya kemarin, nah sekarang capres yang cuma dua itu tetap saja buat saya bingung, jangan-jangan saya memang bingungan.??? Mbohlah   Saya sebenarnya kepingin usul pada KPU atau pemerintah, ya mbok yao , pilpres tahun ini kita tentukan saja secara aklamasi, la wong calone cuma dua orang, kita tentukan saja karena partainya pak Jokowi lebih unggul dari partainya pak Prabowo jadi Pak Jokowi jadi presiden dan Pak Prabowo jadi wakil presiden, dalam pikiran lugu saya hal itu merupakan win win solution bukan hanya untuk kedua belah pihak tapi juga untuk semua rakyat Indonesia. Jadi dana yang asalnya akan digunakan untuk pilpres dibagi-bagikan saja kepada jomblo jomblo seperti saya biar bisa buat modal nikahan, terus pengangguran juga d

Error bertubi-tubi

beberapa hari belakangan ini komputer kantor sangat nyebelin, bagaimana tidak, komputer itu yang bagi saya ibarat cangkul buat para petani, ibarat jala para nelayan, atau ibarat pencitraan para politisi (Upss yang terakhir ngarang ding), intinya melalui komputer itulah saya mengerjakan banyak pekerjaan dan dari situlah saya dapat gajian, nah cangkul atau jala saya itu error secara bergantian dari satu hardware ke hardware lain, dari satu software ke software lain, pusing. Pertama, waktu itu saya sedang ngetik, tik tik tik, tiba-tiba tampilan layar monitor tanpa diminta berubah mirip motif kaos seragam timnas Argentina, lurik lurik putih biru, pikir saya waktu itu cuma ada sedikit masalah kecil yang bisa diselesaikan secara praktis dan ekonomis dengan memencet tombol restart, maka dengan pedenya saya pencet saja tombol kecil diatas tombol power CPU itu, dan motif seragam Argentina itupun hilang, berganti warna hitam pekat, dan komputer tersayangpun tanpa alasan yang jelas tidak m