Malas



Saya tahu malas itu berbahaya mungkin melebihi bahaya merokok, tapi karena tidak banyak peringatan tentang bahaya malas itu jadi saya masih tetap menjadi pemalas aktif, dan bukan cuma aktif tapi juga kreatif, karena seperti kebanyakan pemalas lain saya selalu punya alasan untuk menunda pekerjaan bahkan untuk tidak melakukannya karena menganggap hal itu tidak penting, nah yang punya alasan menunda atau bahkan tidak melakukan pekerjaan yang semestinya dikerjakan hanyalah para pemalas aktif nan kreatif, hebatkan.

Kadang saya punya pekerjaan yang menumpuk dengan deadline mepet, meski dengan susah payah dan hasil apa adanya saya berhasil menyelesaikan pekerjaan itu, namun jika saja deadlinenya tidak mepet maka kemungkinan besar saya akan menunda menyelesaikan pekerjaan itu padahal jika dikerjakan dengan waktu yang cukup longgar pekerjaan itu bisa selesai dengan hasil yang lebih baik.

Terus terang sampai sekarang saya belum bisa merubah kebiasaan buruk ini, ketika orang lain joging atau melakukan kegiatan pagi lain setelah sholat subuh saya tidur lagi, ketika orang lain tidak tidur siang sehabis makan siang saya selalu merasa ada yang kurang kalau belum tidur siang, jika orang lain mengisi malam-malam dengan kegiatan yang tak sempat dikerjakannya ketika siang hari saya hanya mengisi malam dengan nonton tv atau nonton film.

Udah tiga paragraf saya jadi malas untuk melanjutkan tulisan ini, kalau saja tidak malas mungkin tulisan ini akan jadi tiga jilid buku, dan kalau itu terjadi kalian yang akan jadi malas membacanya, karena saya sadar akan sangat membosankan membaca keluh kesah tidak penting sampai tiga jilid buku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garis Pertemuan Laut dan Langit

Pendapat mereka tentang sekolah

Hotpant