Harapan
Konon ada yang berkata, bahwa satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan manusia dari tragedi demi tragedi adalah HARAPAN, dengan harapan itu manusia yang ditimpa musibah tidak akan berfikir untuk bunuh diri atau mencoba untuk minum minuman keras satu drum, dengan harapan pula fisik manusia yang ringkih akan tetap sehat dan pikirannya yang lemah akan tetap waras.
Dalam mitologi Yunani diceritakan, ketika Epimethius (seorang
Titan atau semacam Dewa) menikah dengan Pandora (manusia biasa) Zeus (Dewa
terbesar) kemudian menghadiahkan sebuah kotak yang sangat indah kepada Pandora,
namun Prometheus (saudara Epimethius) memperingatkan kepada Pandora agar tidak
membuka kotak itu.
Suatu hari dipancing rasa penasaran yang besar akhirnya
Pandora membuka kotak hadiah dari Zeus itu, lalu begitu kotak itu terbuka aroma
teror langsung menyeruak memenuhi udara, sesuatu yang terdengar mengerikan
keluar dengan cepat dari kotak itu, ketika Pandora menutup kembali kotak itu
segalanya sudah terlambat, tanpa sadar Pandora telah melepaskan segala hal
buruk kedunia, rasa sakit, teror, wabah penyakit, kejahatan, korupsi, dusta,
dan segala bentuk tragedi lainnya.
Dengan menyesal Pandora kembali melihat kedalam Kotak,
ternyata disana ada sesuatu yang tersisa, satu hal yang tersisa itu adalah
penawar dari semua malapateka yang keluar dari dalam kotak itu, satu hal itu
bernama, Harapan.
Anak-anak muda biasanya kurang memahami ini, bahwa ada
harapan dalam semua masalah, ketika cinta bertepuk sebelah tangan, ketika orang
tua tidak mampu membelikan motor atau HP keren, ketika nilai disekolah semuanya
jelek, ketika teman-teman menggunjingkan kelemahan kita, ketika dunia terasa
begitu kejam, ketika ..... (silahkan
tambah lagi hal-hal yang biasanya menimpa anak-anak muda), dibalik itu semua
ada hikmah ada hal yang akan membuat kita semakin kuat.
“Tapi cerita Pandora itukan hanya mitologi?”.
“Iya memang, nah kalau mau yang faktual silahkan baca sejarah
Rosululllah Muhammad SAW”.
Kita bisa mengambil contoh ketika Rosulullah hijrah dari
Makkah ke Yatsrib (Madinah), hijrahnya Rosulullulah dan seluruh sahabatnya ke
Madinah adalah perjalanan menjemput harapan, setelah berdakwah selama lebih dari sepuluh tahun di Makkah dan selama
itu tidak mendapatkan sambutan yang baik dari orang-orang Quraisy namun justru
mendapatkan teror dan segala bentuk tindak kekerasan, Rosulullah Muhammad tidak
menyerah dan terus berjuang, lalu setelah melalui beberapa proses beliau
melihat Madinah sebagai kota harapan maka beliaupun hijrah ke Madinah.
Lalu kitapun tahu apa yang terjadi setelah Rosulullah
hijrah, agama Islam berkembang pesat dalam kurun waktu itu, sehingga hanya
dalam waktu kurang lebih sepuluh tahun Rosulullah berhasil kembali ke Makkah
dan melakukan Fathul Makkah (Penaklukan/pembukaan kota Makkah), semua orang
yang tadinya melakukan teror kepada Rosulullah dan sahabatnya bertekuk lutut,
menyerah.
Begitu dahsyat kekuatan dari harapan, apa yang tadinya musibah berubah menjadi berkah, rasa
sakit menjadi nikmat sehat, kelemahan menjadi kekuatan, maka... jangan pernah
berhenti untuk berharap, terus berjuang tanpa lelah.
Ingat !
Setiap manusia punya masalah, ada yang menyerah pasrah, ada
yang mengeluh marah, namun ada juga yang tetap teguh berjuang, setiap pilihan
akan ada konsekuensinya, mereka yang menyerah akan kalah, mereka yang marah
hanya akan menambah bising dunia namun mereka yang mau teguh berjuang akan menemukan kemenangan.
Mungkin bukan kemenangan
yang mudah, keringat akan bercucuran, kaki akan melepuh, atau bahkan darah dan
nanah menetes perih, semua itu tidak akan dirasakan oleh orang-orang yang
menyerah dan mengeluh marah, namun pejuang akan menjalani rasa sakit itu dengan
senyum keikhlasan, karena para pejuang selalu memegang teguh harapan.
Komentar
Posting Komentar