Sekolah Baru, Seragam Baru
Melihat anak-anak yang akan memasuki sekolah
baru saya jadi ingat kejadian bertahun-tahun yang lalu, saat saya berada
diposisi mereka, anak umur belasan tahun yang entah mengapa merasa harus
melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi, kalau naik kelas saja rasanya
menyenangkan apalagi saat naik dari MI ke MTs (kebetulan dari SD sampai SMA
saya sekolah dimadrasah) rasanya bukan hanya menyenangkan tapi sangat
menyenangkan.
Pagi itu bertahun-tahun yang lalu, saya dan
teman-teman yang dekat rumah berangkat bersama kesekolah, kebetulan kami
sama-sama baru lulus MI dan akan ke MTs, pagi itu rasanya sungguh istimewa
pertama kalinya saya memakai celana biru tua baru ke sekolah, meski memakai
baju baru dan juga sepatu baru namun yang berkali-kali kupandangi sepanjang perjalanan
itu adalah celana biru tua seragam MTs, memakai celana biru tua seperti ada
perasaan “aku udah gede”, lebih hebat dari anak-anak yang masih memakai celana
merah hati, dan perasaan seperti itu sungguh sangat menyenangkan.
Perasaan seperti itu kembali terulang ketika
pertama kali saya memasuki MA, perasaan sudah dewasa dengan seragam putih
abu-abu, tidak lagi anak kemarin sore yang berseragam putih biru. saya tidak
tahu mengapa Ivan Ilich menulis De Schooling Society, perkiraan saya
mungkin pak Ivan Ilich tidak pernah merasakan sensasi menyenangkan ketika
memakai baju seragam baru, atau kah jangan-jangan perasaan menyenangkan memakai seragam itu
justru merupakan salah satu permasalahan pendidikan, sebab bukankah pendidikan
harusnya bukan hanya disekolah namun dikeseluruhan kehidupan kita, entahlah,
namun perasaan menyenangkan memakai seragam baru itu memang masih terus
terkenang sampai hari ini.
Komentar
Posting Komentar