Suami memalukan

Meskipun saya bukan seorang feminis apalagi feminin, namun terus terang saya tidak suka dengan suami yang suka marah-marah seenaknya dengan sang istri, apalagi jika istrinya itu lagi hamil atau lagi bersama anak-anaknya yang masih kecil, marah-marah dihadapan seorang ibu yang lagi mengasuh anak-anaknya menurut saya adalah tindakan yang keji dan munkar apalagi jika yang melakukan itu adalah sang suami sendiri.

Tadi pagi ketika sedang melintas didesa sebelah, saya melihat fenomena memalukan itu, seorang suami dengan seenaknya marah-marah sama istrinya hanya gara-gara anaknya rewel padahal sang istri sedang menggandeng dua anaknya yang  masih kecil, ketika istrinya yang cengar cengir bilang “ ya mbok ditulungi” suaminya malah tambah marah “aaarrrghhh”.

Dalam budaya patriarkhi peran laki-laki memang cenderung lebih besar termasuk dalam masalah marah memarahi, namun jika cuman besar mulut sementara kesejahteraan keluarga tidak terjamin maka itu sangat memalukan, atau jika suka ngatur-ngatur istrinya dengan aturan-aturan gak jelas, maka itu sudah kategori dlolim. Maka saya serukan kepada para suami seluruh dunia “jangan dlolimi istrimu”.

Dan lalu jika ada istri yang kelakuannya kayak suami diatas maka itu bukan sekedar dlolim namun dobel dlolim, bagaimana tidak dobel dlolim jika sama suaminya saja suka marah-marah maka bisa dipastikan kalau sama anak-anaknya bakal suka ngamuk-ngamuk, kalau seorang ibu sudah suka ngamuk-ngamuk sama anaknya maka bisa diramalkan masa depan sang anak akan madesu alias masa depan suram, padahal masa depan anak adalah masa depan orang tua sekaligus masa depan bangsa.   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garis Pertemuan Laut dan Langit

Pendapat mereka tentang sekolah

Hotpant