Kata

Begitu sebuah kata ditulis, kata itu akan menggulung semua, mendatangi siapa saja yang memahami atau tidak memahaminya. Tulisan tidak menyadari kepada siapa kata itu seharusnya ditujukan atau kepada siapa tidak ditujukan. (Socrates)
Ketika sebuah kata ditulis maka kata itu akan mewakili sang penulis menjumpai ribuan bahkan jutaan orang lainnya, kata itu akan mempertemukan sang penulis dengan pembacanya diruang public maupun diruang-ruang pribadi sang pembaca, sehingga akan terjalin sebuah keakraban imajiner antara penulis dengan pembaca.
Ketika sebuah kata ditulis kata itu akan menyuarakan suara hati sang penulis, dan lalu  menyampaikannya kepada sang pembaca untuk berbagi segala hal dalam kata-kata yang tertulis itu, sehingga kata yang ditulis akan menjadi wacana (baik dominan maupun pinggiran).
Ketika sebuah kata ditulis kata itu akan menjadi senjata bagi para pejuang, kata menyatukan sang pejuang dengan perjuangannya dan mempertemukan keduanya dengan apapun yang diperjuangkan. Kata adalah senapan tanpa peluru yang memburu musuhnya dengan argumen-argumen, kata adalah belati yang menjadi pisau analisis atas kondisi sosial yang ada.
Ketika sebuah kata ditulis kata itu akan menjadi abadi, melintasi waktu melewati masa, mencatatkan sang penulisnya dilembar sejarah dan menceritakan kepada generasi yang akan datang bahwa pernah ada masa lalu yang menjadi rangkaian perjalanan zaman.
Ketika sebuah kata ditulis kata itu akan menjelma menjadi puisi kehidupan, menjelma menjadi lagu cinta, menjelma menjadi pamflet politik, menjelma menjadi roman perjuangan, menjelma menjadi tesis-tesis ilmiah, kata itu bahkan dapat menjelma menjadi “Malaikat” ataupun menjelma menjadi “Iblis”
Karena keajaiban dari kata-kata itulah maka blog ini hadir, untuk merangkai kata dan lalu membiarkan kata-kata itu menjelma menjadi keajaiban.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Garis Pertemuan Laut dan Langit

Pendapat mereka tentang sekolah

Hotpant