Karena saya mau berpuasa, maka saya harus dihormati ?
Kenapa orang
yang tidak berpuasa harus “dipaksa” menghormati orang yang berpuasa, padahal
ibadah apapun itu, baik puasa, sholat, ataupun ibadah lainnya tujuannya jelas
bukan agar sang pelaku ibadah itu dihormati oleh orang lain, apalagi kemudian
punya hak untuk memaksa orang lain yang tidak melakukan ibadah agar mau
menghormati orang yang sedang beribadah itu.
Menjelang dan
selama bulan Ramadlon biasanya ramai aksi-aksi demo yang tujuannya adalah untuk
meminta masyarakat menghormati bulan Ramadlon, tuntunan realnya biasanya adalah:
memaksa warung-warung untuk tidak buka pada siang hari, kemudian tempat hiburan
malam harus tutup selama bulan puasa, selain itu para PSK juga harus libur dari
pekerjaannya guna menghormati bulan puasa, padahal bulan Ramadlon dan ibadah
puasa tidak pernah minta dihormati sedemikian rupa.
Saya sebenarnya
setuju saja dengan hal-hal itu, hanya saja jika itu semua dipaksakan dengan
cara-cara kekerasan baik langsung maupun tidak langsung, saya jadi merasa agak
aneh sendiri, bagaimana bisa ada orang memaksa orang lain untuk menghormati
dirinya karena dirinya akan beribadah, ini sudah seperti komandan upacara saja
yang setiap kali upacara selalu minta diberi hormat.
Yang saya takuti
dari sikap minta dihormati itu adalah munculnya perasaan sombong, sesuatu yang
sangat dilarang oleh agama, padahal tujuan dari diperintahkannya berpuasa
adalah agar kita bertaqwa, bukan agar kita merasa lebih mulia dan lebih
terhormat dari pada mereka yang tidak berpuasa, sebab bisa jadi dimata Allah
justru merekalah yang lebih mulia, sebab ibadah kita hanyalah ibadah yang
dipenuhi dengan kesombongan, na’udzubillah mindzalik, dan kita perlu
ingat kesombonganlah yang telah menyebabkan Iblis enggan menghormati Adam dan
bahkan melawan Tuhan.
Maka selama
aktivitas yang bertentangan dengan semangat puasa seperti buka warung disiang
hari, atau klub malam, atau apapun itu yang dianggap mengganggu orang yang
berpuasa itu tidak mengganggu secara langsung, bagi saya hal-hal itu tidak
perlu dilarang. Kecuali kalau semisal suara dentuman music dari klub malam itu
mengganggu orang yang sedang tarawih, atau warung yang buka di siang hari
memberikan promosi gila semisal gratis makan sepuasnya bagi yang mau
membatalkan puasanya, itu baru pelakunya perlu diberi pelajaran, namun jika aktifitasnya
masih wajar seperti biasanya ya tidak perlu dilarang.
Bukankah jika godaan semakin banyak maka kualitas
puasa kita akan semakin baik, kalau kita puasa dengan suasana tenang, kerja
libur, keluarga, tetangga kanan-kiri dan kawan-kawan dekat semuanya berpuasa,
ditambah lagi kalau setiap siang kegiatannya cuman tidur, maka puasa sama
sekali tidak ada tantangannya, karena tidak banyak nafsu yang perlu kita tahan.
Maka selamat
menjalankan ibadah puasa tanpa memaksa orang yang tidak berpuasa untuk menghormati kita yang berpuasa.
Komentar
Posting Komentar